Elektronegativitas adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam suatu ikatan kovalen. Elektronegativitas dapat diukur dengan skala Pauling, yang membandingkan kemampuan unsur-unsur dalam tabel periodik untuk menarik elektron. Unsur yang memiliki elektronegativitas tinggi cenderung menarik elektron lebih kuat daripada unsur yang memiliki elektronegativitas rendah.
Tabel Periodik dan Elektronegativitas
Tabel periodik menyusun unsur-unsur berdasarkan jumlah proton dalam inti atom. Unsur yang memiliki jumlah proton yang sama ditempatkan dalam satu periode. Unsur yang memiliki sifat kimia yang sama ditempatkan dalam satu golongan. Elektronegativitas unsur-unsur dalam tabel periodik cenderung meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode dan menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Elektronegativitas Unsur pada Golongan
Unsur-unsur dalam golongan yang sama memiliki jumlah elektron valensi yang sama. Oleh karena itu, elektronegativitas unsur-unsur dalam golongan cenderung sama. Elektronegativitas unsur-unsur pada golongan IA (alkali) cenderung rendah, sedangkan elektronegativitas unsur-unsur pada golongan VIIA (halogen) cenderung tinggi.
Elektronegativitas Unsur pada Periode
Unsur-unsur dalam satu periode memiliki jumlah proton dan elektron yang sama. Namun, jumlah proton dan elektron dalam inti atom meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode. Oleh karena itu, elektronegativitas unsur-unsur dalam satu periode cenderung meningkat dari kiri ke kanan.
Penerapan Elektronegativitas dalam Kimia
Elektronegativitas digunakan untuk memprediksi sifat ikatan kimia. Unsur yang memiliki perbedaan elektronegativitas yang besar dalam suatu ikatan kovalen cenderung membentuk ikatan polar. Sedangkan unsur yang memiliki perbedaan elektronegativitas yang kecil dalam suatu ikatan kovalen cenderung membentuk ikatan nonpolar.
Contoh Ikatan Polar
Hidrogen klorida (HCl) merupakan contoh ikatan polar. Hidrogen memiliki elektronegativitas 2,1 sedangkan klor memiliki elektronegativitas 3,0. Perbedaan elektronegativitas antara hidrogen dan klor adalah 0,9. Oleh karena itu, ikatan antara hidrogen dan klor bersifat polar. Elektron dalam ikatan kovalen lebih dekat dengan klor daripada dengan hidrogen.
Contoh Ikatan Nonpolar
Molekul oksigen (O2) merupakan contoh ikatan nonpolar. Oksigen memiliki elektronegativitas 3,5. Karena oksigen dalam molekul oksigen berbagi elektron secara sama, perbedaan elektronegativitas antara kedua atom oksigen adalah nol. Oleh karena itu, ikatan antara oksigen dan oksigen bersifat nonpolar.
Kesimpulan
Elektronegativitas adalah kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron dalam suatu ikatan kovalen. Elektronegativitas unsur-unsur dalam tabel periodik cenderung meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode dan menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan. Elektronegativitas digunakan untuk memprediksi sifat ikatan kimia. Perbedaan elektronegativitas antara unsur-unsur dalam suatu ikatan kovalen mempengaruhi sifat ikatan tersebut.