UAS Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II
UJIAN AKHIR SEMESTER
PPA II
1. Bagaimana
cara menggunakan capaian pembelajaran dengan prinsip pembelajaran yang
disesuaikan tingkat pencapaian peserta didik. Jelaskan!
Cara menggunakan Capaian
Pembelajaran dengan prinsip pembelajaran yang disesuaikan tingkat pencapaian peserta didik:
·
Ciptakan lingkungan yang penuh perhatian,
saling peduli, terbuka, dan nyaman untuk belajar.
·
Tumbuhkan hubungan yang positif dan
konsisten dengan anak-anak lain dan orang dewasa (dalam jumlah yang terbatas).
·
Ciptakan kebiasaan saling menghargai dalam
ruang kelas sehingga anak juga belajar untuk menghormati dan memahami
perbedaan-perbedaan yang ada dan mampu menghargai kelebihan-kelebihan tiap
orang.
·
Berikan anak-anak kesempatan untuk bermain
bersama, mengerjakan tugas dalam kelompok kecil, berbicara dengan
teman-temannya atau orang dewasa. Melalui hal-hal tersebut anak belajar bahwa
kelebihan dan minatnya berpengaruh terhadap kelompoknya.
·
Lingkungan belajar harus mempunyai tempat
untuk dapat bergerak dan beraktivitas dengan leluasa namun juga menyediakan
tempat dimana mereka dapat beristirahat.
·
Berikan anak keleluasan untuk belajar
dengan berbagai cara tetapi sediakan juga kegiatan yang terjadawal dan rutin.
·
Gunakan metode mengajar yang tepat.
·
Ciptakan lingkungan yang tanggap akan
kebutuhan anak dan merangsang kecerdasan.
·
Gabungkan bermacam-macam pengalaman,
material dan strategi mengajar dalam menyusun kurikulum dan sesuaikan dengan
pengalaman-pengalaman yang dipunyai anak sebelumnya, tingkat kematangan, gaya
belajar, kebutuhan, dan minatnya.
·
Gabungkan bahasa dan budaya dari rumah
anak dengan sekolah sehingga setiap anak dapat menyumbangkan keunikannya dan
belajar untuk menghargai perbedaan yang ada.
·
Berikan kesempatan anak untuk memilih dan
membuat rencana untuk aktivitas belajar agar mereka belajar berinisiatif dan
ajukan pertanyaan dan komentar yang merangsang anak berpikir.
·
Berikan perhatian dan dukungan dalam
berbagai bentuk seperti pujian dan kedekatan fisik (misal: membelai kepala
anak, memeluk, dll).
·
Sesuaikan derajat kesulitan dengan tingkat
keterampilan dan pengetahuan anak agar anak menjadi percaya diri bila berhasil
mengejakan tugas-tugasnya.
·
Kembangkan kemampuan anak untuk
bertanggung jawab dan mengatur diri.
·
Susunlah kurikulum yang tepat dan buatlah
evaluasi atas proses dan hasil belajar anak.
2. Kemukakan tentang pendekatan Culturally Responsive Teaching!
Pendekatan Culturally Responsive
Teaching merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menghendaki adanya
persamaan hak setiap peserta didik untuk mendapatkan pengajaran tanpa
membedakan latar belakang budaya peserta didik. Maka dengan demikian peserta
didik yang merasa dirinya berasal dari budaya minoritas memiliki hak yang sama
dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Melalui pendekatan pembelajaran ini
membuat peserta didik juga menjadi lebih memahami budayanya sendiri serta
menghargai budaya orang lain. Pendekatan Culturally Responsive Teaching dapat
terjadi apabila peserta didik memiliki rasa saling menghormati terhadap latar
belakang dan keadaan tanpa memandang status individu dan kekuasaan, dan apabila
ada perencanaan pembelajaran yang meliputi berbagai kebutuhan, kepentingan, dan
orientasi di ruang kelas.
3. Pendekatan Culturally Responsive
Teaching merupakan cabang dari pendidikan multikultural. Jelaskan!
Pendekatan Culturally Responsive
Teaching merupakan cabang dari pendidikan multikultural, dapat diartikan
bahwa pendekatan Culturally Responsive
Teaching merupakan suatu cara bagaimana menerapkan pendidikan multikultural
di dalam kelas (Abdullah Aly, 2011:88). Pendidikan multikultural memberikan
penjelasan bahwa pendidikan multicultural biasa diartikan sebagai pendidikan
keragaman budaya dalam masyarakat, bisa juga diartikan sebagai pendidikan yang
menawarkan ragam model untuk keragaman budaya dalam masyarakat, dan terkadang
juga dimaknai sebagai pendidikan untuk membina sikap peserta didik agar
menghargai keragaman budaya masyarakat (Sunarto, K. 2004:47) Artinya
pendidikan multikultural dalam pendidikan
menunjukkan menjadi penting keberadaannya diajarkan di sekolah dasar karena
memperkenalkan tentang nilai-nilai budaya antar etnis, harmoni dalam beragama,
dan mempromosikan toleransi kepada para peserta didik di lingkungannya.
Pendidikan multikultural akan membantu peserta didik untuk mengerti, menerima,
dan menghargai orang dari suku, budaya, dan nilai berbeda. Untuk itu, peserta
didik perlu diajak melihat dan mencermati nilai budaya lain, sehingga mengerti
secara dalam, dan dapat menghargainya sesuai dengan perannya di lingkungan
masyarakat.
Saya setuju, Pendekatan
CRT merupakan salah satu cabang dari pindidikan multikultural yang bertujuan
untuk menghargai dan menghormati keragaman budaya yang ada di sekolah. Dalam
pendekatan CRT ini, guru mengintegrasikan pengalaman budaya peserta didik dalam
proses pembelajaran di kelas, sehingga peserta didik dapat merasa dihargai dan
diakui sebagai individu yang unik dan dengan latar belakang budaya yang
berbeda-beda. Penekanan pada budaya dan komunitas tidak hanya dijadikan sebagai
upaya mendekatkan peserta didik dengan konteks pembelajarannya, tetapi
diharapkan dapat menjembatani munculnya kesadaran peserta didik terhadap
identitas budayanya. Dalam pendekatan CRT, guru harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk berinteraksi dengan peserta didik dari berbagai latar
belakang budaya, dan mengintegrasikan pengalaman mereka ke dalam pembelajaran.
Guru juga tidak boleh membedabedakan atau membandingkan kebudayaan setiap
peserta didik karena mereka memiliki latar belakang budaya yang berbeda
sehingga guru harus bisa memfasilitasi peserta didiknya. Hal ini dapat
dilakukan melalui penggunaan bahan ajar yang berasal dari berbagai budaya, dan
mendorong diskusi terbuka tentang isu-isu budaya yang ada di daerah setempat
atau budaya peserta didik.
4. Uraikan secara sistematis sintak dari
pendekatan Culturally Responsive Teaching!
Sintak/ langkah-langkah
guru dalam menerapkan model pembelajaran CRT yaitu sebagai berikut :
a.
Identitas Diri, dalam sintaks ini guru
dapat mengembangkan identitas diri peserta didik dalam perbedaan latarbelakang
budaya. Dalam kegiatan ini, guru menyampaikan materi pembelajaran yang
dikaitkan dengan konten budaya setempat atau budaya peserta didik. Guru
melakukan apersepsi, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pengetahuan peserta
didik tentang materi yang akan diajarkan. Guru membuat kelompok belajar, dengan
anggota kelompok yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.
b.
Pemahaman budaya, sintaks ini terdapat
pada kegiatan inti, dalam langkah ini kegiatan melibatkan peserta didik secara
langsung dalam pemahaman budaya dan konstruksi pengetahuan melalui penayangan
video yang berkaitan dengan budaya setempat. Guru mberikan contoh budaya yang ada di
daerah sekitar, dan guru menyampaikan pembelajaran yang dikaitkan dengan konten
budaya peserta didik.
c.
Kolaborasi, dalam langkah ini peserta
didik berkolaborasi atau bekerjasama dengan anggota kelompok untuk membahas
konsep tentang budaya. Pada kegiatan ini biasanya berdiskusi dengan anggota
kelompok tanpa membedakan latar belakang budaya, dan berdiskusi membahas materi
yang sedang dipelajari dan dikaitkan dengan budaya yang ada.
d.
Berpikir kritis yaitu kegiatan refleksi
yang dilakukan dengan cara tanya jawab dengan anggota kelompok lain sehingga
muncul perpektif yang berbeda-beda dengan anggota kelompok lain. Dan dalam
langkah ini mencerminkan nilai-nilai dan pemahaman budaya peserta didik.
e.
Transformative constrution yaitu peserta
didik terlibat dalam perubahan nilai-nilai dan pemahaman mereka dengan
menyajikannya melalui sebuah projek.
5. Uraikan Kelebihan dan kelemahan dari
pendekatan Culturally Responsive Teaching!
Kelebihan
pendekatan CRT antara lain :
a.
Pada pendekatan ini guru mengakui dan menghargai
keberagaman budaya yang ada di dalam kelas, sehingga peserta didik merasa
dihaargai dan diakui sebagai individu dengan latar belakang budaya yang
berbeda.
b.
Mengajarkan peserta didik untuk mengetahui
dan mencintai warisan budaya mereka sendiri serta menghargai budaya orang lain.
c.
Pendekatan CRT ini dapat membantu peserta
didik untuk lebih memahami dan menghargai keberagaman budaya, memahami
kebudayaannya sendiri dan kebudayaan orang lain.
d.
Pendekatan yang dapat melestarikan
kebudayaan daerah, dengan mengedepankan budaya yang tidak membeda-bedakan.
Kelemahan
pendekatan CRT yaitu sebagai berikut :
a.
Sulit diterapkan, dalam implementasi CRT
memerlukan keterampilan dan pengetahuan yang khusus, yang mungkin sulit
diterapkan secara konsisten di seluruh kelas dan lingkungan pendidikan.
b.
Tidak efektif tanpa dukungan yang tepat,
karena tanpa dukungan yang tepat dari pihak sekolah, termasuk pengembangan
kurikulum yang mendukung keberagaman dan dukungan dari administrasi sekolah
pendekatan ini tidak efektif jika dilaksanakan.
c.
Memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai
hasil belajar yang baik, dalam mengimplementasi pendekatan CRT ini, mungkin
memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai hasil yang diinginkan, seperti
meningkatkan keterlibatan siswa dan penghargaan terhadap keberagaman budaya.
6. Mengapa harus menggunakan pendekatan Culturally Responsive Teaching untuk
melaksanakan pembelajaran pada peserta didik Sekolah Dasar!
Pendekatan CRT harus
dilaksanakan dalam pembelajaran di sekolah dasar karena dapat memberi banyak
manfaat baik guru, peserta didik, dan sekolah. Pendekatan pembelajaran
Culturally Responsive Teaching ini merupakan suatu cara komprehensif untuk
membekali guru dalam mengajar peserta didik di lingkungan yang berlatar
belakang budaya yang berbeda-beda serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan
tanggap budaya seorang guru dalam setiap muatan pembelajaran mengupayakan
terhadap lingkungan pembelajarannya. Adapun manfaatnya yaitu dengan pendekatan
CRT peserta didik akan lebih mengenal dekat dengan budayanya mereka sendiri dan
menghargai kebudayaan teman lainnya. Meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan
pendekatan CRT guru dapat mengembangkan bahan ajar dan strategi pembelajaran
yang lebih relevan dan bermakna dengan memperhatikan keragaman budaya peserta
didik. Hal tersebut, dengan penggunaan pendekatan CRT pada pembelajaran di
sekolah dasar dapat membantu peserta didik untuk meraih hasil yang lebih baik,
menghargai keragaman budaya, dan mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
7. Jelaskan hubungan antara
karakteristik materi dan konteks budaya peserta didik di Sekolah Dasar!
Hubungan antara
karakteristik dan konteks budaya peserta didik di sekolah dasar memiliki
hubungan yang sangat penting dalam pembelajaran. Dalam hal ini kita membahas
mengenai karakteristik materi yang meliputi topik, metode, strategi, dan sumber
daya yang digunakan dalam pembelajaran. Dalam konteks budaya peserta didik di
sekolah dasar, karakteristik materi harus dipertimbangkan dengan cermat untuk
memastikan bahwa materi pembelajaran relevan dan bermakna bagi peserta didik.
Misalnya, di dalam kelas terdapat peserta didik yang berasal dari berbagai
latar belakang yang berbeda. Maka guru harus menyampaikan materi pembelajaran
yang bisa mencakup semua kebudayaan yang di miliki peserta didik di kelas
tersebut. Selain itu, strategi pembelajaran juga harus disesuaikan dengan
konteks budaya peserta didik. Konteks budaya juga dapat mempengaruhi sumber
daya yang tersedia untuk pembelajaran di kelas. Dengan demikian, guru harus
mempertimbangkan karakteristik materi dan konteks budaya peserta didik di
sekolah dasar, untuk merancang pembelajaran yang relevan dan bermakna bagi
peserta didik. Hal ini untuk memahami dan menghargai keberagaman budaya yang
ada.
8. Buatlah Alur matriks salah satu
budaya dengan konsep pelajaran tertentu!
9. Mengapa
perlu mengembangkan rencana pembelajaran Culturally
Responsive Teaching untuk peserta didik Sekolah Dasar!
Pendekatan
CRT harus dilaksanakan dalam pembelajaran di sekolah dasar karena dapat memberi
banyak manfaat baik guru, peserta didik, dan sekolah. Pendekatan pembelajaran
Culturally Responsive Teaching ini merupakan suatu cara komprehensif untuk
membekali guru dalam mengajar peserta didik di lingkungan yang berlatar
belakang budaya yang berbeda-beda serta meningkatkan pemahaman dan keterampilan
tanggap budaya seorang guru dalam setiap muatan pembelajaran mengupayakan
terhadap lingkungan pembelajarannya. Adapun manfaatnya yaitu dengan pendekatan
CRT peserta didik akan lebih mengenal dekat dengan budayanya mereka sendiri dan
menghargai kebudayaan teman lainnya. Meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan
pendekatan CRT guru dapat mengembangkan bahan ajar dan strategi pembelajaran
yang lebih relevan dan bermakna dengan memperhatikan keragaman budaya peserta
didik. Hal tersebut, dengan penggunaan pendekatan CRT pada pembelajaran di
sekolah dasar dapat membantu peserta didik untuk meraih hasil yang lebih baik,
menghargai keragaman budaya, dan mengembangkan keterampilan sosial dan
emosional.
10 Buatlah
perencanaan pembelajaran tematik terpadu untuk peserta didik Sekolah Dasar
dengan pendekatan Culturally Responsive
Teaching!