Sejarah Candi Lawang Boyolali
Pengenalan
Candi Lawang Boyolali merupakan salah satu candi peninggalan sejarah yang berada di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Candi ini memiliki keunikan dan keindahan tersendiri yang menarik minat banyak wisatawan. Candi Lawang Boyolali dikenal juga dengan sebutan Candi Sarangan karena letaknya yang berada di kaki Gunung Lawu, sekitar 5 kilometer dari Danau Sarangan.
Asal Usul
Menurut sejarah, Candi Lawang Boyolali didirikan pada abad ke-9 Masehi oleh para penganut agama Hindu. Candi ini memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Mataram Kuno yang berpusat di Jawa Tengah. Candi ini didirikan sebagai tempat ibadah dan juga sebagai monumen peringatan atas kejayaan Kerajaan Mataram pada masa lalu.
Konstruksi Candi
Candi Lawang Boyolali memiliki arsitektur yang khas dengan gaya arsitektur Hindu-Jawa. Candi ini terdiri dari beberapa bangunan utama, di antaranya adalah candi induk dan candi perwara. Candi induk memiliki ukuran yang lebih besar dan merupakan pusat dari kompleks candi ini. Sedangkan candi perwara berfungsi sebagai tempat peristirahatan para dewa sebelum memasuki candi induk.
Penemuan Kembali
Candi Lawang Boyolali ditemukan kembali pada tahun 1908 oleh seorang ahli arkeologi Belanda bernama R.P. Soejono. Dalam penelitiannya, Soejono menemukan beberapa benda bersejarah seperti arca, prasasti, dan pecahan tembikar yang menjadi bukti keberadaan Kerajaan Mataram pada masa lalu. Penemuan ini membuat Candi Lawang Boyolali semakin dikenal dan menjadi objek wisata sejarah yang populer.
Peninggalan Bersejarah
Di dalam Candi Lawang Boyolali terdapat beberapa peninggalan bersejarah yang masih terjaga dengan baik. Salah satunya adalah arca Dewi Durga yang merupakan lambang kekuatan dan keberanian. Selain itu, terdapat juga prasasti yang berisi tentang riwayat pendirian candi ini. Peninggalan-peninggalan bersejarah ini menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Mataram pada masa lalu.
Keindahan Alam
Tidak hanya memiliki nilai sejarah, Candi Lawang Boyolali juga dikelilingi oleh keindahan alam yang menakjubkan. Pemandangan Gunung Lawu yang gagah dan Danau Sarangan yang indah menjadi latar belakang yang sempurna untuk candi ini. Suasana sejuk dan udara segar di sekitar candi membuat pengunjung merasa nyaman dan tenang saat mengunjungi tempat ini.
Kegiatan Wisata
Pengunjung yang berkunjung ke Candi Lawang Boyolali dapat melakukan berbagai kegiatan wisata. Salah satunya adalah berfoto-foto di depan candi untuk mengabadikan momen berharga. Selain itu, pengunjung juga dapat berjalan-jalan di sekitar kompleks candi sambil menikmati keindahan alam yang disajikan. Bagi yang menyukai petualangan, pendakian ke Gunung Lawu juga dapat menjadi pilihan yang menarik.
Aksesibilitas
Candi Lawang Boyolali dapat diakses dengan mudah. Jika Anda berada di kota Solo, Anda dapat menggunakan kendaraan pribadi atau menggunakan angkutan umum seperti bus atau taksi untuk mencapai tempat ini. Perjalanan dari Solo ke Candi Lawang Boyolali dapat ditempuh dalam waktu sekitar satu jam, tergantung pada kondisi lalu lintas.
Tiket Masuk dan Jam Buka
Untuk masuk ke Candi Lawang Boyolali, pengunjung perlu membeli tiket masuk. Harga tiket masuknya cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp 10.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 20.000 untuk wisatawan mancanegara. Candi Lawang Boyolali buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Namun, disarankan untuk datang sebelum pukul 16.00 WIB agar memiliki waktu yang cukup untuk menjelajahi candi ini.
Kesimpulan
Candi Lawang Boyolali merupakan salah satu peninggalan sejarah yang memiliki nilai budaya dan keindahan alam yang menarik. Keberadaannya menjadi bukti sejarah kejayaan Kerajaan Mataram pada masa lampau. Dengan kemudahan akses dan tiket masuk yang terjangkau, tidak ada alasan untuk tidak mengunjungi Candi Lawang Boyolali. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi candi ini dan merasakan keindahan alam di sekitarnya.