Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menurut Para Ahli Yang Mendasari Pembentukan Lempeng


Moch Hilmi Zaenal Putra STRUKTUR BUMI DAN DASAR TEORI TEKTONIK LEMPENG

Pembentukan Lempeng Bumi

Lempeng bumi merupakan bagian dari lapisan kerak bumi yang terbentuk dari pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Secara umum, lempeng bumi dibentuk melalui dua proses utama, yaitu pembentukan lempeng melalui konvergensi dan divergensi. Proses konvergensi terjadi ketika dua lempeng bumi bertemu dan saling bertabrakan, sementara divergensi terjadi ketika dua lempeng bumi bergerak menjauh satu sama lain.

Proses Konvergensi

Proses konvergensi terjadi ketika dua lempeng bumi bertemu dan saling bertabrakan. Pada proses ini, lempeng bumi yang lebih padat dan berat akan masuk ke dalam lempeng yang lebih ringan dan kurang padat. Hal ini terjadi karena tekanan yang terjadi akibat bertabrakannya dua lempeng bumi. Ketika lempeng yang lebih padat masuk ke dalam lempeng yang lebih ringan, maka lempeng yang lebih ringan akan naik ke permukaan bumi dan membentuk pegunungan atau gunung api.

Proses Divergensi

Proses divergensi terjadi ketika dua lempeng bumi bergerak menjauh satu sama lain. Pada proses ini, magma yang berasal dari inti bumi akan naik ke permukaan bumi melalui celah yang terbentuk akibat pergerakan dua lempeng bumi. Magma tersebut akan membeku dan membentuk kerak bumi baru di antara dua lempeng yang bergerak menjauh satu sama lain.

Teori Tektonik Lempeng

Teori tektonik lempeng merupakan teori yang menjelaskan tentang pergerakan lempeng bumi. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Alfred Wegener pada tahun 1912. Menurut teori ini, lempeng bumi bergerak akibat adanya tenaga dalam bumi yang disebut dengan tenaga konveksi. Tenaga konveksi ini berasal dari panas yang dihasilkan oleh inti bumi dan menggerakkan magma yang ada di bawah kerak bumi.

Pergerakan Lempeng Bumi

Pergerakan lempeng bumi terjadi dengan kecepatan yang sangat lambat, yaitu sekitar 1-10 cm per tahun. Namun, pergerakan ini memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia, seperti terjadinya gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api.

Dampak Pergerakan Lempeng Bumi

Pergerakan lempeng bumi memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Salah satu dampak yang paling terasa adalah terjadinya gempa bumi. Gempa bumi terjadi ketika lempeng bumi saling bergesekan satu sama lain. Selain itu, pergerakan lempeng bumi juga dapat menyebabkan terjadinya tsunami dan letusan gunung api.

Penelitian Terbaru tentang Lempeng Bumi

Penelitian terbaru tentang lempeng bumi menunjukkan bahwa pergerakan lempeng bumi dapat dipengaruhi oleh aktivitas manusia, seperti pengeboran minyak dan gas, pembangunan bendungan, dan pengambilan air tanah. Hal ini dapat menyebabkan perubahan pada tekanan dan kepadatan di bawah permukaan bumi, yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya gempa bumi dan kerusakan lingkungan.

Kesimpulan

Lempeng bumi merupakan bagian dari lapisan kerak bumi yang terbentuk dari pembekuan magma di bawah permukaan bumi. Pembentukan lempeng bumi dapat terjadi melalui konvergensi dan divergensi. Pergerakan lempeng bumi terjadi akibat adanya tenaga dalam bumi yang disebut dengan tenaga konveksi. Pergerakan lempeng bumi memiliki dampak yang sangat besar bagi kehidupan manusia, seperti terjadinya gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pergerakan lempeng bumi dapat dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi dampak negatif dari pergerakan lempeng bumi.


Verification: abec7d942cfb287d