Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Berdirinya Kerajaan Ternate Dan Tidore


sejarah KERAJAAN TIDORE

Asal Usul Kerajaan Ternate dan Tidore

Kerajaan Ternate dan Tidore adalah dua kerajaan yang terletak di kepulauan Maluku. Kedua kerajaan ini memiliki sejarah panjang yang terus berlanjut hingga kini. Menurut legenda, kedua kerajaan ini didirikan oleh dua saudara kembar yang berasal dari Pulau Halmahera, yaitu Sao dan Tabariji. Sao mendirikan Kerajaan Ternate, sementara Tabariji mendirikan Kerajaan Tidore.

Kerajaan Ternate

Kerajaan Ternate didirikan pada abad ke-13 oleh Sao. Pada awalnya, Kerajaan Ternate hanya merupakan sebuah kerajaan kecil yang hanya menguasai beberapa wilayah di sekitar Ternate. Namun, pada abad ke-15, Kerajaan Ternate mulai berkembang pesat dan berhasil menguasai wilayah yang lebih luas. Salah satu penguasa terkenal dari Kerajaan Ternate adalah Sultan Baabullah, yang berhasil memperluas wilayah kekuasaan hingga ke Sulawesi dan Filipina.

Kerajaan Tidore

Sementara itu, Kerajaan Tidore didirikan oleh Tabariji pada abad ke-13. Pada awalnya, Kerajaan Tidore hanya merupakan sebuah kerajaan kecil yang hanya menguasai beberapa wilayah di sekitar Tidore. Namun, pada abad ke-15, Kerajaan Tidore mulai berkembang pesat dan berhasil menguasai wilayah yang lebih luas. Salah satu penguasa terkenal dari Kerajaan Tidore adalah Sultan Nuku, yang berhasil memperluas wilayah kekuasaan hingga ke Papua dan Papua Nugini.

Hubungan Antara Kerajaan Ternate dan Tidore

Meskipun Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan dua kerajaan yang berbeda, namun keduanya memiliki hubungan yang erat. Kedua kerajaan ini sering kali saling berperang untuk memperebutkan kekuasaan dan pengaruh di wilayah Maluku. Namun, pada saat yang sama, keduanya juga sering kali bekerja sama dalam hal perdagangan dan diplomasi.

Kolonisasi Eropa

Pada abad ke-16, kedua kerajaan ini mulai terlibat dalam kontak dengan bangsa Eropa, terutama Portugis, Belanda, dan Spanyol. Bangsa Eropa tersebut datang ke wilayah Maluku untuk mencari rempah-rempah, terutama cengkih dan pala. Kedua kerajaan ini berusaha memanfaatkan situasi tersebut untuk memperluas wilayah kekuasaan dan memperoleh keuntungan dari perdagangan dengan bangsa Eropa.

Perjanjian Ternate

Pada tahun 1575, Kerajaan Ternate dan Tidore menandatangani Perjanjian Ternate dengan Spanyol. Perjanjian ini berisi kesepakatan bahwa kedua kerajaan tersebut akan membantu Spanyol dalam melawan Portugis, yang pada saat itu telah menguasai sebagian besar wilayah Maluku. Namun, perjanjian ini tidak berlangsung lama, karena pada tahun 1605, Kerajaan Ternate dan Tidore kembali berperang melawan Spanyol.

Masa Kolonial Belanda

Pada abad ke-17, Belanda mulai masuk ke wilayah Maluku dan menguasai sebagian besar wilayah tersebut. Kedua kerajaan ini akhirnya tunduk kepada kekuasaan Belanda, dan menjadi bagian dari Hindia Belanda. Namun, meskipun telah tunduk kepada kekuasaan Belanda, kedua kerajaan ini masih mempertahankan tradisi dan budaya mereka, serta memiliki pengaruh yang kuat di wilayah Maluku.

Masa Kemerdekaan Indonesia

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, kedua kerajaan ini menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Meskipun tidak lagi memiliki kekuasaan politik, namun kedua kerajaan ini masih memiliki pengaruh yang kuat di wilayah Maluku, terutama dalam hal kebudayaan dan tradisi. Kedua kerajaan ini juga memiliki kedudukan istimewa dalam konstitusi Indonesia, karena diakui sebagai daerah otonom dengan status khusus.

Peninggalan Sejarah

Meskipun telah berusia ratusan tahun, kedua kerajaan ini masih memiliki banyak peninggalan sejarah yang dapat ditemukan di wilayah Maluku. Beberapa di antaranya adalah benteng-benteng peninggalan masa kolonial, keraton-keraton kuno, dan berbagai benda-benda seni dan budaya yang berusia ratusan tahun. Peninggalan sejarah tersebut menjadi bukti kebesaran dan kekayaan sejarah kedua kerajaan tersebut, serta menjadi saksi bisu dari perjuangan dan peranan penting kedua kerajaan tersebut dalam sejarah Indonesia.

Akhir Kata

Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan dua kerajaan yang memiliki sejarah panjang dan berperan penting dalam sejarah Indonesia. Meskipun telah berusia ratusan tahun, kedua kerajaan ini masih memiliki pengaruh yang kuat di wilayah Maluku, terutama dalam hal kebudayaan dan tradisi. Peninggalan sejarah yang ditinggalkan kedua kerajaan tersebut menjadi bukti kebesaran dan kekayaan sejarah Indonesia, serta menjadi saksi bisu dari perjuangan dan peranan penting kedua kerajaan tersebut dalam sejarah Indonesia.


Verification: abec7d942cfb287d