Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berikut Ini Yang Perlu Dihindari Dalam Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Aksi Nyata Merumuskan Alur Tujuan Pembelajar dan ATP dan Tujuan

Merumuskan tujuan pembelajaran adalah langkah penting dalam proses pendidikan. Tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik akan membantu guru dalam menyusun materi pembelajaran yang tepat dan efektif. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu dihindari dalam merumuskan tujuan pembelajaran agar tujuan tersebut tidak menjadi kabur atau tidak tercapai. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dihindari dalam merumuskan tujuan pembelajaran:

Tujuan yang Terlalu Umum

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan dalam merumuskan tujuan pembelajaran adalah membuat tujuan yang terlalu umum. Contohnya, "siswa akan memahami mata pelajaran Matematika". Tujuan seperti ini tidak spesifik dan sulit diukur. Sebaiknya, tujuan pembelajaran harus lebih spesifik dan mengarah pada keterampilan atau pengetahuan yang konkret.

Tujuan yang Tidak Mengacu pada Standar Kompetensi

Tujuan pembelajaran harus selalu mengacu pada standar kompetensi yang telah ditetapkan. Standar kompetensi merupakan acuan untuk menentukan apa yang harus dicapai oleh siswa dalam pembelajaran. Jika tujuan pembelajaran tidak sesuai dengan standar kompetensi, maka tujuan tersebut tidak akan memberikan hasil yang diharapkan.

Tujuan yang Terlalu Banyak

Saat merumuskan tujuan pembelajaran, penting untuk tidak menetapkan terlalu banyak tujuan sekaligus. Tujuan yang terlalu banyak akan membuat siswa bingung dan sulit untuk fokus. Sebaiknya, tetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai dalam waktu tertentu.

Tujuan yang Tidak Mengikuti Prinsip SMART

Prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) adalah panduan yang berguna dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran harus spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan dengan konteks pembelajaran, dan memiliki batas waktu yang jelas. Jika tujuan pembelajaran tidak mengikuti prinsip SMART, maka tujuan tersebut mungkin tidak efektif dan sulit untuk dievaluasi.

Tujuan yang Tidak Mengaitkan dengan Kehidupan Nyata

Merumuskan tujuan pembelajaran yang tidak terkait dengan kehidupan nyata dapat membuat siswa kehilangan motivasi dalam belajar. Sebaiknya, tujuan pembelajaran harus mengaitkan dengan situasi atau konteks kehidupan nyata sehingga siswa dapat melihat relevansi dari apa yang mereka pelajari.

Tujuan yang Tidak Spesifik dan Jelas

Tujuan pembelajaran haruslah spesifik dan jelas. Siswa harus dapat memahami dengan jelas apa yang diharapkan dari mereka dalam mencapai tujuan tersebut. Tujuan yang tidak spesifik dan jelas akan sulit untuk dievaluasi dan dapat menyebabkan kebingungan pada siswa.

Tujuan yang Tidak Realistis

Tujuan pembelajaran haruslah realistis dan dapat dicapai oleh siswa. Memiliki tujuan yang terlalu tinggi atau tidak realistis dapat membuat siswa merasa putus asa dan kehilangan motivasi belajar. Oleh karena itu, penting untuk menyusun tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan kemampuan dan tingkat perkembangan siswa.

Tujuan yang Tidak Dirumuskan dengan Kolaborasi

Merumuskan tujuan pembelajaran sebaiknya melibatkan kolaborasi antara guru dan siswa. Melibatkan siswa dalam merumuskan tujuan pembelajaran akan memberikan mereka rasa memiliki terhadap tujuan tersebut dan meningkatkan motivasi belajar. Selain itu, siswa juga dapat memberikan masukan atau saran yang berharga dalam merumuskan tujuan yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Tujuan yang Tidak Terkait dengan Metode Pembelajaran

Merumuskan tujuan pembelajaran haruslah selaras dengan metode pembelajaran yang akan digunakan. Tujuan yang tidak terkait dengan metode pembelajaran yang dipilih dapat mengakibatkan ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan dan apa yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

Tujuan yang Tidak Dievaluasi Secara Berkala

Tujuan pembelajaran harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan apakah tujuan tersebut telah tercapai atau masih perlu diperbaiki. Evaluasi berkala akan membantu guru untuk mengevaluasi efektivitas metode pembelajaran yang digunakan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Kesimpulan

Merumuskan tujuan pembelajaran yang efektif adalah kunci dalam proses pendidikan. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, perlu dihindari hal-hal seperti tujuan yang terlalu umum, tidak mengacu pada standar kompetensi, terlalu banyak, tidak mengikuti prinsip SMART, tidak terkait dengan kehidupan nyata, tidak spesifik dan jelas, tidak realistis, tidak melibatkan kolaborasi, tidak terkait dengan metode pembelajaran, dan tidak dievaluasi secara berkala. Dengan menghindari hal-hal tersebut, guru dapat menyusun tujuan pembelajaran yang jelas, spesifik, dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.