Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Resistor Dan Jenis-Jenis Resistor


Rudy Hermawan News Resistor Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara

Apa itu Resistor?

Resistor adalah salah satu komponen elektronik pasif yang berfungsi untuk menghambat laju aliran arus listrik melalui sebuah rangkaian. Dalam bahasa Indonesia, resistor sering disebut juga dengan istilah "resisten" atau "hambatan". Resistor terbuat dari bahan yang memiliki tahanan listrik tertentu dan memiliki nilai resistansi yang diukur dalam satuan ohm (Ω).

Bagaimana Resistor Bekerja?

Resistor bekerja dengan cara mengubah energi listrik menjadi energi panas. Ketika arus listrik mengalir melalui resistor, elektron yang membawa muatan listrik akan bertumbukan dengan atom-atom dalam bahan resistor. Tumbukan ini akan menghasilkan gesekan yang menyebabkan terjadinya perpindahan energi. Sebagian energi listrik akan berubah menjadi energi panas, sedangkan sisanya masih berupa energi listrik yang mengalir melalui rangkaian.

Jenis-jenis Resistor

1. Resistor Karbon (Carbon Resistor)

Resistor karbon adalah jenis resistor yang paling umum digunakan. Resistor ini terbuat dari campuran karbon dan bahan penghantar lainnya. Resistor karbon memiliki nilai resistansi yang bervariasi dan memiliki toleransi sekitar 5% atau 10%. Resistor karbon biasanya digunakan dalam rangkaian elektronik dengan daya rendah atau menengah.

2. Resistor Film Logam (Metal Film Resistor)

Resistor film logam dibuat dengan cara mengendapkan lapisan tipis logam resistif pada substrat. Resistor ini memiliki nilai resistansi yang lebih stabil dan akurat dibandingkan dengan resistor karbon. Resistor film logam umumnya memiliki toleransi sekitar 1% atau 5%. Resistor ini sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan ketepatan nilai resistansi, seperti dalam elektronik industri dan komunikasi.

3. Resistor Lapisan Oksida (Metal Oxide Resistor)

Resistor lapisan oksida memiliki sifat yang mirip dengan resistor film logam. Resistor ini dibuat dengan cara mengendapkan lapisan tipis oksida logam (biasanya timah) pada substrat. Resistor lapisan oksida memiliki nilai resistansi yang stabil dan toleransi sekitar 2% atau 5%. Resistor ini sering digunakan dalam aplikasi daya tinggi, seperti dalam peralatan listrik dan elektronik industri.

4. Resistor Wirewound (Wirewound Resistor)

Resistor wirewound terbuat dari kawat resistif yang dililitkan pada sebuah inti atau kerangka. Resistor ini memiliki nilai resistansi yang sangat rendah dan toleransi yang ketat, biasanya sekitar 1% atau 5%. Resistor wirewound sering digunakan dalam rangkaian daya tinggi, seperti dalam peralatan industri dan sistem tenaga.

5. Resistor SMD (Surface Mount Device)

Resistor SMD adalah jenis resistor yang dirancang untuk dipasang pada permukaan PCB (Printed Circuit Board) dengan menggunakan teknologi SMT (Surface Mount Technology). Resistor SMD umumnya memiliki ukuran kecil dan bentuk yang datar. Jenis resistor ini sering digunakan dalam peralatan elektronik yang membutuhkan desain yang kompak.

6. Resistor Varistor (Voltage Dependent Resistor)

Resistor varistor adalah jenis resistor yang memiliki karakteristik resistansi yang berubah-ubah tergantung pada tegangan yang diterapkan. Resistor varistor biasanya digunakan sebagai pelindung terhadap lonjakan tegangan atau transient voltage yang dapat merusak komponen elektronik lainnya. Resistor varistor sering digunakan dalam sistem daya dan perlindungan peralatan elektronik.

7. Resistor NTC (Negative Temperature Coefficient)

Resistor NTC adalah jenis resistor yang memiliki resistansi yang berkurang seiring dengan peningkatan suhu. Resistor ini sering digunakan dalam aplikasi pengatur suhu, seperti pada termistor dan thermocouple. Ketika suhu naik, resistansi resistor NTC akan menurun, sehingga arus yang mengalir melalui resistor juga akan berubah.

8. Resistor PTC (Positive Temperature Coefficient)

Resistor PTC adalah jenis resistor yang memiliki resistansi yang meningkat seiring dengan peningkatan suhu. Resistor ini sering digunakan dalam aplikasi proteksi suhu, seperti pada thermistor. Ketika suhu naik, resistansi resistor PTC juga akan meningkat, sehingga arus yang mengalir melalui resistor akan terbatasi.

9. Resistor Fusible (Fusible Resistor)

Resistor fusible adalah jenis resistor yang dirancang untuk meleleh atau terbakar ketika arus yang mengalir melaluinya melebihi batas yang ditentukan. Resistor ini sering digunakan sebagai bagian dari sirkuit proteksi, sehingga dapat melindungi komponen lainnya dari kerusakan akibat arus berlebih.

10. Resistor Trimmer (Trimmer Resistor)

Resistor trimmer adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi yang dapat diatur atau disesuaikan secara manual. Resistor ini sering digunakan dalam rangkaian elektronik yang membutuhkan penyetelan atau pengaturan nilai resistansi secara presisi, seperti dalam peralatan pengukuran dan kalibrasi.

Kesimpulan

Resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk menghambat laju aliran arus listrik dalam sebuah rangkaian. Ada banyak jenis resistor yang tersedia, seperti resistor karbon, resistor film logam, resistor lapisan oksida, resistor wirewound, resistor SMD, resistor varistor, resistor NTC, resistor PTC, resistor fusible, dan resistor trimmer. Setiap jenis resistor memiliki karakteristik dan aplikasi yang berbeda-beda. Dalam pemilihan resistor, perlu memperhatikan nilai resistansi, toleransi, daya, dan faktor-faktor lain yang sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronik yang dibuat.


Verification: abec7d942cfb287d