Sejarah Candi Jago Malang
Pengenalan Candi Jago
Candi Jago adalah salah satu situs purbakala yang terletak di Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini merupakan salah satu candi Hindu-Buddha yang masih terawat dengan baik di Indonesia. Candi Jago diperkirakan dibangun pada abad ke-13 Masehi, pada masa pemerintahan Kerajaan Singhasari.
Keunikan Candi Jago
Candi Jago memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya menjadi daya tarik bagi wisatawan. Salah satunya adalah arsitektur candi yang menggabungkan gaya Hindu dan Buddha. Hal ini dapat dilihat dari bentuk bangunan candi yang memiliki arsitektur khas Hindu dengan ornamen Buddha yang melingkupinya.
Selain itu, Candi Jago juga memiliki relief-relief yang menggambarkan cerita dari kitab-kitab agama Hindu dan Buddha, seperti cerita Ramayana dan Mahabharata. Relief-relief ini sangat indah dan mendetail, menjadi bukti keahlian pengrajin pada masa itu.
Tidak hanya itu, Candi Jago juga memiliki lingga dan yoni yang merupakan simbol kesuburan. Lingga adalah simbol dewa Siwa, sedangkan yoni adalah simbol dewi Parwati. Kedua simbol ini sering ditemukan di candi-candi Hindu-Buddha, termasuk Candi Jago.
Sejarah Penemuan Candi Jago
Candi Jago ditemukan pada tahun 1804 oleh seorang arkeolog Belanda bernama Jurriaan Persoon. Saat itu, candi tersebut masih dalam keadaan yang sangat rusak dan tertutup oleh semak belukar. Setelah penemuan ini, Candi Jago kemudian diperbaiki dan dilestarikan oleh pemerintah setempat.
Pentingnya Candi Jago
Candi Jago memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat tinggi. Sebagai salah satu candi Hindu-Buddha yang masih terawat dengan baik, Candi Jago menjadi saksi bisu dari kejayaan Kerajaan Singhasari pada masa lampau.
Selain itu, Candi Jago juga menjadi tempat ibadah bagi umat Hindu dan Buddha. Setiap tahun, umat Hindu dan Buddha sering mengadakan upacara keagamaan di Candi Jago, seperti perayaan Waisak dan Galungan.
Candi Jago juga memiliki potensi sebagai objek wisata sejarah dan budaya. Banyak wisatawan yang datang ke Candi Jago untuk melihat keindahan arsitektur candi dan relief-reliefnya. Selain itu, Candi Jago juga menjadi tempat yang menarik bagi para pecinta sejarah dan arkeologi.
Upaya Pelestarian Candi Jago
Untuk menjaga kelestarian Candi Jago, pemerintah setempat melakukan beberapa upaya. Salah satunya adalah dengan melakukan pemugaran dan perawatan secara rutin. Pemerintah juga melibatkan masyarakat setempat dalam menjaga dan melestarikan Candi Jago.
Selain itu, pemerintah juga berusaha mengembangkan potensi wisata Candi Jago. Beberapa fasilitas seperti tempat parkir, toilet, dan warung makan juga sudah disediakan di sekitar Candi Jago untuk kenyamanan pengunjung.
Kesimpulan
Candi Jago adalah salah satu candi Hindu-Buddha yang masih terawat dengan baik di Indonesia. Candi ini memiliki keunikan tersendiri dengan arsitektur yang menggabungkan gaya Hindu dan Buddha, serta relief-relief yang indah dan mendetail. Candi Jago juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, serta menjadi tempat ibadah dan objek wisata sejarah dan budaya. Untuk menjaga kelestarian Candi Jago, pemerintah setempat melakukan pemugaran dan perawatan secara rutin, serta mengembangkan potensi wisata di sekitarnya. Dengan demikian, Candi Jago tetap menjadi salah satu warisan budaya yang dapat dinikmati oleh generasi masa kini dan masa depan.