Tabel periodik adalah salah satu cara untuk mengorganisir unsur-unsur kimia berdasarkan sifat-sifatnya. Tabel ini pertama kali dibuat oleh Dimitri Mendeleev pada tahun 1869 dan sejak itu terus dikembangkan hingga saat ini. Tabel periodik ini terdiri dari 118 unsur, dimulai dari unsur hidrogen (H) hingga unsur oganesson (Og).
Unsur-unsur dalam Tabel Periodik
Unsur-unsur dalam tabel periodik dikelompokkan berdasarkan sifat-sifatnya, seperti sifat fisika, kimia, dan elektronik. Ada beberapa kelompok utama dalam tabel periodik, yaitu golongan 1A hingga 8A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi).
Penamaan Unsur-unsur dalam Tabel Periodik
Unsur-unsur dalam tabel periodik memiliki nama dan simbol yang unik. Nama unsur biasanya berasal dari bahasa Latin atau Yunani, sedangkan simbol unsur terdiri dari satu atau dua huruf. Contohnya, unsur hidrogen memiliki simbol H dan berasal dari bahasa Yunani "hydro" yang artinya air, karena unsur ini sangat mudah bereaksi dengan oksigen untuk membentuk air. Sedangkan unsur besi memiliki simbol Fe yang berasal dari bahasa Latin "ferrum", karena unsur ini sering ditemukan dalam bijih besi.
Golongan Utama
Golongan 1A: Logam Alkali
Golongan 1A terdiri dari enam unsur, yaitu litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Unsur-unsur dalam golongan ini sangat reaktif dan mudah membentuk ion positif (kation) dengan kecenderungan yang semakin kuat ke bawah. Unsur-unsur dalam golongan ini juga memiliki sifat fisika yang mirip, seperti titik leleh dan titik didih yang rendah serta kecenderungan untuk membentuk senyawa ionik.
Golongan 2A: Logam Alkali Tanah
Golongan 2A terdiri dari enam unsur, yaitu berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Unsur-unsur dalam golongan ini juga mudah membentuk ion positif, tetapi memiliki kecenderungan yang lebih rendah dibandingkan dengan golongan 1A. Sifat fisika unsur-unsur dalam golongan ini cukup beragam, tetapi memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan unsur-unsur dalam golongan 1A.
Golongan 3A: Logam dan Non-logam
Golongan 3A terdiri dari lima unsur, yaitu boron (B), aluminium (Al), galium (Ga), indium (In), dan talium (Tl). Unsur-unsur dalam golongan ini memiliki sifat fisika yang beragam, tetapi kebanyakan merupakan logam. Namun, boron adalah unsur non-logam yang memiliki sifat fisika dan kimia yang unik.
Golongan 4A: Non-logam Semimetal
Golongan 4A terdiri dari enam unsur, yaitu karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge), timah (Sn), plumbum (Pb), dan flerovium (Fl). Unsur-unsur dalam golongan ini kebanyakan merupakan non-logam semimetal yang memiliki sifat fisika dan kimia yang unik.
Golongan 5A: Non-logam
Golongan 5A terdiri dari lima unsur, yaitu nitrogen (N), fosforus (P), arsenik (As), antimon (Sb), dan bismut (Bi). Unsur-unsur dalam golongan ini kebanyakan merupakan non-logam yang memiliki sifat fisika dan kimia yang beragam. Namun, nitrogen dan fosforus juga sering digunakan dalam industri pupuk dan bahan peledak.
Golongan 6A: Non-logam
Golongan 6A terdiri dari enam unsur, yaitu oksigen (O), belerang (S), selenium (Se), telurium (Te), polonium (Po), dan livermorium (Lv). Unsur-unsur dalam golongan ini kebanyakan merupakan non-logam yang memiliki sifat fisika dan kimia yang beragam. Namun, oksigen adalah unsur yang paling melimpah di Bumi dan sangat penting bagi kehidupan.
Golongan 7A: Halogen
Golongan 7A terdiri dari lima unsur, yaitu fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At). Unsur-unsur dalam golongan ini kebanyakan merupakan non-logam yang sangat reaktif dan mudah membentuk senyawa ionik dengan logam. Sifat fisika unsur-unsur dalam golongan ini juga beragam.
Golongan 8A: Gas Mulia
Golongan 8A terdiri dari tiga unsur, yaitu helium (He), neon (Ne), dan argon (Ar). Unsur-unsur dalam golongan ini kebanyakan merupakan gas yang sangat stabil dan tidak reaktif. Karena sifatnya yang stabil, unsur-unsur dalam golongan ini sering digunakan dalam lampu pijar, pendingin, dan pengisian gelembung udara di akuarium.
Golongan Transisi
Golongan 1B hingga 2B: Logam Transisi
Golongan 1B hingga 2B terdiri dari 10 unsur, yaitu tembaga (Cu), perak (Ag), emas (Au), seng (Zn), kadmium (Cd), raksa (Hg), borium (B), aluminium (Al), galium (Ga), dan indium (In). Unsur-unsur dalam golongan ini kebanyakan merupakan logam transisi yang memiliki sifat fisika dan kimia yang unik.
Golongan 3B hingga 5B: Logam Transisi
Golongan 3B hingga 5B terdiri dari 10 unsur, yaitu skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn). Unsur-unsur dalam golongan ini kebanyakan merupakan logam transisi yang memiliki sifat fisika dan kimia yang unik.
Golongan 6B hingga 8B: Logam Transisi
Golongan 6B hingga 8B terdiri dari 10 unsur, yaitu ytrium (Y), zirkonium (Zr), niobium (Nb), molibdenum (Mo), teknisium (Tc), rutenium (Ru), rodium (Rh), paladium (Pd), perak (Ag), dan kadmium (Cd). Unsur-unsur dalam golongan ini kebanyakan merupakan logam transisi yang memiliki sifat fisika dan kimia yang unik.
Golongan Lantanida dan Aktinida
Golongan lantanida dan aktinida terdiri dari dua belas unsur lantanida dan dua belas unsur aktinida. Unsur-unsur dalam golongan ini kebanyakan merupakan unsur transisi dalam blok f yang memiliki sifat fisika dan kimia yang unik. Kebanyakan unsur-unsur dalam golongan ini juga bersifat radioaktif dan digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti energi nuklir dan pengobatan kanker.
Kesimpulan
Tabel periodik adalah cara yang sangat berguna untuk mengorganisir unsur-unsur kimia berdasarkan sifat-sifatnya. Unsur-unsur dalam tabel periodik memiliki nama dan simbol yang unik yang berasal dari bahasa Latin dan Yunani. Ada dua kelompok utama dalam tabel periodik, yaitu golongan utama dan golongan transisi. Golongan utama terdiri dari delapan kelompok, sedangkan golongan transisi terdiri dari t