Sejarah Berdirinya Negara Malta
Pendahuluan
Negara Malta, yang secara resmi dikenal sebagai Republik Malta, adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di Laut Tengah. Negara ini memiliki sejarah yang kaya dan menarik, yang melibatkan berbagai pengaruh budaya dan kekuatan politik dari zaman kuno hingga modern. Dalam artikel ini, kami akan membahas sejarah berdirinya negara Malta mulai dari zaman kuno hingga saat ini.
Zaman Kuno
Sejarah Malta dimulai pada zaman kuno, tepatnya pada zaman Neolitikum. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa kepulauan ini telah dihuni sejak sekitar tahun 5200 SM. Pada saat itu, Malta adalah rumah bagi budaya megalitik yang membangun kuil-kuil batu yang megah dan kompleks. Sisa-sisa kuil-kuil ini, seperti Kuil Tarxien dan Kuil Ä gantija, masih dapat dilihat hingga saat ini dan menjadi situs warisan dunia UNESCO.
Pada abad ke-8 SM, Malta menjadi bagian dari dunia Fenisia, diikuti oleh penaklukan oleh Kartago pada abad ke-6 SM. Setelah Perang Punik, Malta jatuh ke tangan Romawi pada tahun 218 SM dan menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi.
Penaklukan Arab dan Kekaisaran Norman
Pada abad ke-9 M, Malta diduduki oleh pasukan Arab. Dalam periode ini, budaya Arab dan Islam masuk ke pulau ini. Namun, pada tahun 1091, Malta jatuh ke tangan Kekaisaran Norman di bawah kepemimpinan Roger I dari Sisilia. Penaklukan ini mengubah agama mayoritas penduduk Malta menjadi Kristen dan mengakhiri kekuasaan Arab di pulau tersebut.
Di bawah kekuasaan Kekaisaran Norman, Malta menjadi bagian dari Kerajaan Sisilia. Pada tahun 1530, Kaisar Charles V dari Kekaisaran Romawi Suci memberikan Malta kepada Kesatria Ordo St. Yohanes dari Yerusalem, yang kemudian dikenal sebagai Ordo Malta. Ordo ini mengubah Malta menjadi basis mereka dan membangun benteng-benteng dan kota-kota di pulau ini, termasuk ibu kota Valletta.
Penjajahan Prancis dan Pemerintahan Inggris
Pada tahun 1798, Napoleon Bonaparte menaklukkan Malta dari tangan Ordo Malta. Namun, penjajahan Prancis di Malta tidak berlangsung lama. Pada tahun 1800, Prancis menyerahkan Malta kepada Britania Raya melalui Traktat Amiens. Sejak saat itu, Malta menjadi jajahan Inggris dan diatur oleh Pemerintah Kolonial Britania.
Pada periode pemerintahan Inggris, Malta mengalami perkembangan ekonomi dan infrastruktur yang signifikan. Pelabuhan Valletta menjadi pusat perdagangan penting di Laut Tengah, dan sistem pendidikan modern diperkenalkan di pulau ini. Selama Perang Dunia II, Malta menjadi basis strategis bagi Sekutu dan mengalami serangan berat dari pasukan Poros.
Kemerdekaan dan Republik
Pada tahun 1964, setelah lebih dari 150 tahun di bawah pemerintahan Inggris, Malta memperoleh kemerdekaannya sebagai negara berdaulat. Namun, hubungan dengan Britania Raya tetap kuat, dengan Malta mempertahankan status sebagai anggota Persemakmuran.
Pada tahun 1974, Malta mengadopsi konstitusi baru dan menjadi republik dengan sistem parlementer. Negara ini mengalami perkembangan ekonomi dan politik yang signifikan, termasuk bergabungnya Malta dengan Uni Eropa pada tahun 2004. Malta juga menjadi tuan rumah berbagai konferensi internasional, termasuk Pertemuan Puncak Negara-Negara Persemakmuran pada tahun 2015.
Kesimpulan
Sejarah berdirinya negara Malta sangatlah panjang dan kompleks. Pulau ini telah mengalami berbagai periode penjajahan dan pengaruh budaya yang telah membentuk identitas dan kekayaan budaya negara ini. Dari zaman kuno hingga saat ini, Malta terus menjadi negara yang maju dan berpengaruh di Laut Tengah. Dengan kekayaan sejarah dan keindahan alamnya, Malta tetap menjadi tujuan wisata yang populer dan menarik bagi wisatawan dari seluruh dunia.