Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Proses Pembentukan Batuan Igneous Rock


Igneous rock, Igneous, Geology

Pendahuluan

Batuan adalah komponen penting dari kerak bumi. Ada tiga jenis batuan utama yang ditemukan di bumi: batuan sedimen, batuan metamorf, dan batuan igneus. Dalam artikel ini, kita akan fokus pada proses pembentukan batuan igneus, yang juga dikenal sebagai batuan beku. Batuan igneus terbentuk melalui pendinginan dan pembekuan magma yang ada di bawah permukaan bumi atau lava yang keluar dari gunung api. Proses pembentukan batuan igneus melibatkan beberapa tahap yang menarik untuk dipelajari.

Pembentukan Magma

Proses pembentukan batuan igneus dimulai dengan pembentukan magma. Magma adalah campuran cairan panas yang terdiri dari mineral, gas, dan air yang larut dalam batuan induknya. Magma terbentuk di bawah permukaan bumi melalui proses seperti peleburan, diferensiasi magma, atau pencampuran magma.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan magma, seperti suhu, tekanan, dan komposisi batuan induk. Ketika suhu meningkat dan tekanan menurun, batuan induk mulai meleleh dan membentuk magma. Komposisi magma juga dapat bervariasi tergantung pada komposisi batuan induknya. Magma yang terbentuk kemudian naik ke permukaan bumi melalui celah atau rekahan di kerak bumi.

Pendinginan dan Pembekuan Magma

Setelah magma mencapai permukaan bumi, ia akan terpapar udara dan lingkungan yang lebih dingin. Proses pendinginan dan pembekuan magma adalah langkah penting dalam pembentukan batuan igneus. Terdapat dua jenis pembekuan magma: pembekuan cepat dan pembekuan lambat.

Pembekuan cepat terjadi ketika magma keluar dari gunung api dan terpapar langsung udara terbuka. Udara dingin menyebabkan pendinginan cepat magma, yang menghasilkan batuan beku dengan butiran yang sangat kecil atau tidak terlihat. Contoh batuan beku yang terbentuk melalui pembekuan cepat adalah basalt, yang merupakan jenis batuan beku yang paling umum di bumi.

Pembekuan lambat, di sisi lain, terjadi ketika magma terperangkap di bawah permukaan bumi dan pendinginan terjadi secara bertahap. Kondisi ini memungkinkan waktu bagi butiran mineral yang lebih besar untuk terbentuk. Contoh batuan beku yang terbentuk melalui pembekuan lambat adalah granit, yang memiliki butiran mineral yang jelas terlihat dengan mata telanjang.

Kristalisasi Mineral

Proses selanjutnya dalam pembentukan batuan igneus adalah kristalisasi mineral. Ketika magma mulai mendingin dan membeku, mineral yang terkandung dalam magma mulai mengkristal. Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal padat dari larutan, di mana partikel-partikel mineral tertentu teratur dan membentuk jaringan kristal.

Mineral yang terbentuk selama kristalisasi bergantung pada komposisi magma. Magma dengan komposisi yang berbeda akan menghasilkan mineral yang berbeda pula. Misalnya, jika magma mengandung banyak silika, mineral yang terbentuk akan termasuk kuarsa dan feldspar. Proses kristalisasi mineral dapat memakan waktu yang lama tergantung pada ukuran dan suhu magma.

Pertumbuhan Batuan Ignite

Pada tahap ini, batuan igneus mulai terbentuk. Ketika kristalisasi mineral berlangsung, partikel-partikel mineral yang saling terkait mulai membentuk butiran yang lebih besar. Proses ini disebut pertumbuhan batuan igneus. Butiran yang terbentuk dapat bervariasi dalam ukuran, mulai dari butiran yang sangat kecil hingga butiran yang terlihat dengan mata telanjang.

Batuan igneus yang terbentuk melalui pertumbuhan butiran yang kasar disebut batuan beku bergranula kasar. Contohnya adalah granit. Batuan igneus yang terbentuk melalui pertumbuhan butiran yang halus disebut batuan beku bergranula halus. Contohnya adalah basalt.

Proses Pembentukan Intrusif dan Ekstrusif

Proses pembentukan batuan igneus dapat terjadi baik dalam kerak bumi (intrusif) maupun di permukaan bumi (ekstrusif). Batuan beku intrusif terbentuk ketika magma mendingin dan membeku di dalam kerak bumi. Proses ini membutuhkan waktu yang lama karena magma harus melewati lapisan batuan yang ada di dalam kerak bumi. Contoh batuan beku intrusif adalah granit dan diorit.

Di sisi lain, batuan beku ekstrusif terbentuk ketika magma mencapai permukaan bumi melalui gunung api dan mendingin di udara terbuka. Kondisi ini memungkinkan pembekuan cepat magma dan pembentukan batuan yang halus. Contoh batuan beku ekstrusif adalah basalt dan andesit.

Penutup

Proses pembentukan batuan igneus melibatkan beberapa tahap yang menarik untuk dipelajari. Dimulai dengan pembentukan magma, kemudian diikuti dengan pendinginan dan pembekuan magma, kristalisasi mineral, pertumbuhan batuan igneus, dan pembentukan batuan intrusif atau ekstrusif. Setiap tahap dalam proses ini mempengaruhi jenis dan karakteristik batuan igneus yang terbentuk. Mempelajari proses ini dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang sejarah dan evolusi kerak bumi.


Verification: abec7d942cfb287d