Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asal Mula Berdirinya Kerajaan Sriwijaya


Awal Berdirinya Kerajaan Sriwijaya Ujian

Sejarah Awal Mula Terbentuknya Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan yang terkenal dan berpengaruh di Indonesia pada masa lampau, terutama pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Namun, sejarah awal mula terbentuknya kerajaan ini masih menjadi misteri bagi banyak orang. Beberapa ahli sejarah memperkirakan bahwa kerajaan ini didirikan pada abad ke-7 Masehi oleh seorang raja bernama Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Namun, pendapat ini masih diperdebatkan oleh sebagian ahli sejarah.

Perkembangan Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat pada abad ke-8 hingga ke-11 Masehi. Pada masa tersebut, kerajaan ini menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan di Asia Tenggara. Rute perdagangan yang melalui kerajaan ini meliputi wilayah-wilayah seperti India, China, dan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Kekuatan ekonomi kerajaan ini juga didukung oleh kekayaan alam yang dimilikinya, seperti hasil tambang timah dan rempah-rempah.

Pemerintahan Kerajaan Sriwijaya

Pemerintahan Kerajaan Sriwijaya pada masa puncaknya dipimpin oleh seorang Maharaja yang memiliki kekuasaan absolut. Maharaja ini dibantu oleh para menteri dan pengawal istana. Selain itu, kerajaan ini juga memiliki sistem administrasi yang terorganisir dengan baik, seperti adanya sistem pajak dan pengaturan pelayanan publik.

Legenda Asal Mula Kerajaan Sriwijaya

Selain teori sejarah, terdapat juga legenda mengenai asal mula berdirinya Kerajaan Sriwijaya. Legenda ini bercerita tentang seorang putri cantik bernama Putri Campa yang berasal dari wilayah sekitar Danau Toba. Putri Campa dijodohkan dengan seorang pangeran dari wilayah Sumatera Selatan yang bernama Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Setelah menikah, keduanya memutuskan untuk membangun sebuah kerajaan di wilayah tersebut dan memberinya nama Kerajaan Sriwijaya.

Keberlangsungan Legenda Asal Mula Kerajaan Sriwijaya

Meskipun legenda ini tidak terlalu dapat dipercaya, namun cerita mengenai Putri Campa dan Dapunta Hyang Sri Jayanasa menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Sumatera Selatan. Cerita ini diwariskan secara turun temurun dan menjadi bagian dari identitas budaya orang-orang di sana.

Arsitektur dan Kebudayaan Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya juga memiliki kebudayaan yang kaya dan beragam. Salah satu ciri khas kebudayaannya adalah arsitektur bangunan candi yang ditemukan di sekitar wilayah Sumatera Selatan. Candi-candi ini didirikan untuk kepentingan keagamaan maupun sebagai monumen kerajaan. Selain itu, kerajaan ini juga memiliki seni ukir dan seni pahat batu yang sangat indah dan detail.

Ciri Khas Arsitektur Candi Kerajaan Sriwijaya

Candi-candi Kerajaan Sriwijaya memiliki ciri khas berupa bentuk dan ornamen yang kaya akan simbol-simbol keagamaan dan kebudayaan. Salah satu contoh candi yang terkenal adalah Candi Muara Takus yang terletak di Kabupaten Kampar, Riau. Candi ini memiliki bentuk segi delapan dan dihiasi dengan ornamen yang kaya akan aksara dan simbol keagamaan Hindu-Buddha.

Akhir Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran pada abad ke-14 Masehi akibat serangan dari kekuatan-kekuatan asing seperti Majapahit dan Demak. Selain itu, faktor internal seperti konflik politik dan perebutan kekuasaan juga turut mempercepat keruntuhan kerajaan ini. Pada akhirnya, Kerajaan Sriwijaya benar-benar runtuh pada abad ke-13 Masehi.

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Meskipun sudah tidak berkuasa, Kerajaan Sriwijaya meninggalkan banyak sekali peninggalan berupa bangunan, seni, dan budaya yang kaya dan beragam. Beberapa contoh peninggalannya adalah Candi Muara Takus, Candi Kedukan Bukit, dan Candi Bahal. Selain itu, budaya dan kearifan lokal yang diwariskan oleh kerajaan ini juga masih terlihat hingga kini, seperti tarian-tarian tradisional dan bahasa daerah.

Kesimpulan

Demikianlah sejarah singkat mengenai asal mula berdirinya Kerajaan Sriwijaya. Meskipun masih banyak misteri yang belum terpecahkan, namun peninggalan-peninggalan kerajaan ini menjadi bukti kebesaran dan kekuatan yang dimilikinya pada masa lampau. Peninggalan-peninggalan ini juga menjadi saksi bisu dari kekayaan budaya dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, kita harus melestarikan dan menghargai warisan budaya ini agar dapat terus dikenang dan dihargai oleh generasi-generasi mendatang.

Verification: abec7d942cfb287d